Pedampingan pemerdayaan masyarakat mengembangkan ekowisata perairan dan restocking Udang Galah serta Ika Endemik di Daerah Aliran Sungai
Sabtu 15 Juni 2019 lalu, beberapa mahasiswanya bersama sejumlah dosen dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana ikut menyumbangkan saran dan pikiran agar desa ini bisa berkembang menyelaraskan dengan kondisi alam yang ada. Civitas fakultas ini bersama elemen masyarakat di Desa Galungan, termasuk Pokdarwis Giri Kencana dan Pemerintahan Desa Galungan melakukan penebaran benih ikan air tawar. Jenisnya, ikan nila dan udang air tawar. Benih ditebar di pusat sumber air terjun di dalam hutan lindung, serta beberapa aliran sungainya.
Salah satu Dosen fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana itu, Wayan Restu, memaparkan di Desa Galungan sudah ada lanskap alam yang begitu indah, dan sumber daya alam yang lestari.
Potensi Desa Galungan yakni hutan, sungai, masyarakat serta iklim yang sejuk untuk pengembangan desa wisata. Letak desa wisata juga dekat dengan usat pengembangan wisata, mulai dari Bedugul, Munduk, Lovina ataupun Buleleng timur.
“Masukan besar, untuk mengembangkan Galungan harus membangun institusional building, sebuah lembaga yang menyiapkan potensi ini menjadi atraksi, akomodasi, eksebision hall dan lainnya,” kata Restu.
Generasi berikutnya, kata Restu, harus menjadi sumber daya utama untuk mempersiapkan rencana di masa depan. Yang biasa terjadi, nilai benefit ke masyarakat lokal tidak seimbang karena sumber daya manusianya tidak kompeten.
“Sumber daya manusia harus disiapkan untum membangun potensi-potensi yang ada,” katanya.
Hal lain yakni kunci dari pengembangan wisata, kata Restu, harus disiapkan pasar yang bersifat global. Caranya membangun jejaring. Kelompok sadar wisata yang ada saat ini digenjot sedemikian rupa untuk membangun jejaring, hubungan dengan pelaku pariwisata seperti agen travel, hotel, pemerintah.
“Tidak kalah penting, pengembangan pariwisata harus ada modal. Pemerintah mungkin bisa membantu memberikan dukungan modal untuk kelompok sadar wisata atau pariwisatanya langsung,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Galungan, I Gede Haryono menyatakan pelestarian hutan dilkaukan dnegan swadaya masyarakat. Seluruh masyara kat mengawasi sehingga tidak terjadi penebangan liar.
“Kami lakukan upaya pelestarian hutan dengan isinya beserta satwa yang ada di dalamnya,” kata Haryono.
Pokdarwis Desa Galungan juga berperan penting untuk mengelola upaya pengembangan parwisata desa. Sejumlah pelatihan bagi Pokdarwis juga sudah diberikan dengan mengundang sejumlah pemateri dibidang pengembangan pariwisata desa